Biasanya tengah kota identik dengan hiruk pikuk kemacetan dan aktivitas perkantoran. Namun, bagaimana rasanya ngopi di hutan tengah kota ? Terbaru, destinasi wisata hadir ditengah kota di Kabupaten Kuningan. Kajene Forest. Sebuah lokasi kuliner dengan konsep lingkungan yang merupakan kawasan hutan kota swasta.
Kajene Forest yang berlokasi di Jalan Raya Siliwangi Lingkung Cigembang Kelurahan Purwawinangun Kabupaten Kuningan memiliki berbagai fasilitas seperti Minara House, Minara Mart dan Minara Food Park. Dengan sentuhan alam yang sejuk, Kajene Forest dijamin bisa memanjakan lidah dan mata pengunjung.
Pada Soft Lauching Kajene Forest, H Rokhmat Ardiyan mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran para undangan yang telah memberikan semangat bagi tim work nya.
Ia menyampaikan betapa pentingnya menjaga lingkungan dan ekonomi lokal. Karena menurutnya, persoalan bangsa saat ini adalah masalah lingkungan dan ekonomi.
“Kuningan tidak terlepas dari permasalahan global. Kami ingin menyumbangkan bagian kecil kami melalui Kajene Forest ini. Dengan mempertahankan konsep ekosistem lingkungan, kami berupaya menciptakan ruang terbuka hijau dan hutan kota, karena pelestarian alam dan budaya adalah satu kesatuan ekosistem yang harus dilestarikan,” ungkap Rokhmat Ardiyan.
Kajene Forest hadir sebagai bentuk kepedulian, sekaligus kecintaan Puspita Cipta Group terhadap Kabupaten Kuningan. Kajene Forest ingin turut memajukan Kuningan, ingin membantu berbagai kesulitan masyarakat, salah satunya membuka lapangan pekerjaan.
Ia berharap Kajene Forest dapat berkontribusi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.
Adapun nama “Kajene” sendiri, kata Rokhmat Ardiyan, diambil dari inspirasi putra keduanya, yang mengingatkan akan keindahan dan budaya lokal Kuningan tempo dulu.
Sementara, Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, mengucapkan selamat atas dibangunnya Kajene Forest. Ia berharap Kajene Forest menjadi destinasi wisata yang menarik, meningkatkan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Menurut Iip, nama Minara sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “pencuri hati”. Diharapkan kehadiran Kajene Forest yang di dalamnya terdapat Minara House ini akan menguatkan Kabupaten Kuningan sebagai destinasi wisata.
“Minara, yang berasal dari bahasa Sanskerta artinya ‘pencuri hati’, diharapkan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan,” ujar Iip.
Iip Hidajat berharap, kunjungan wisatawan baik lokal, regional maupun internasional dapat berbondong-bondong masuk ke Kabupaten Kuningan, dan kehadiran Kajene Forest ini dapat menjadi pilihan tepat untuk menjadi tempat singgah dan memperbanyak destinasi pilihan wisatawan. Karena hal baru, mengintegrasikan hutan kota dengan perbelanjaan dan restaurant sehingga akan menarik perhatian banyak masyarakat.
Pada acara tersebut, diadakan penanaman pohon Jamuju, simbol khas hutan di Gunung Ciremai, yang menegaskan komitmen Kajene Forest dalam pelestarian lingkungan dan ekosistem. (Elly Said)