Seputarkuningan.com – Salah satu Dosen Unisa Kuningan, Sopandi, menyoroti kasus tindak asusila yang dilakukan oknum PPK kepada rekan kerjanya yang notabene adalah Ketua PPK. Menurut Sopandi, kejadian tersebut tentu sangat menghawatirkan. Belum reda keprihatinan kasus Ketua KPU RI, kini malah terjadi di Kuningan. Tentu saja hal tersebut juga mencoreng nama KPU Kuningan sebagai Lembaga penyelenggara Pemilu apalagi kejadian tersebut terjadi disaat dilaksanakannya Bimtek.
BACA : https://seputarkuningan.com/anggota-ppk-jadi-korban-pelecehan-rekannya-kpu-kuningan-angkat-bicara/
Menurut Sopandi, hal ini adalah alarm bahwa Kuningan tidak aman dari ancaman pelecehan dan kekerasan seksual. Rangkaian serupa terus terjadi di semua lini kehidupan. Lebih miris lagi, perhatian terhadap ancaman ini tidak ada di visi misi para calon pemimpin Kuningan.
“ Semoga saja kasus ini bukan penomena gunung es yang menimpa para perempuan-perempuan lain di lingkungan penyelenggara atau lebih luasnya lagi bagi para perempuan di Kabupaten Kuningan,” kata Pandi sapaan akrabnya kepada seputarkuningan.com, Kamis (24/10/2024).
Untuk ke depannya, kata Pandi, pemilihan para penyelenggara atau badan adhock tidak mengedepankan kedekatan emosional dan administratif. Harus menyaring para kandidat yang disiinyalir bermasalah dalam perlindungan perempuan dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya.
“Saya berharap kejadian ini tidak terulang. Kasus seperti ini jangan diabaikan dan selesai begitu saja. Harus dikasih efek jera. Meskipun terduga pelaku sudah berhenti dari PPK, proses hukum harus tetap berlanjut,” pungkas Pandi. (Elly Said)