Seputarkuningan.com – Ricuh sosialisasi penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang terjadi di Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan masih menyisakan polemik hingga pihak kepolisian pun turun tangan.
Unit Tipikor Sat Reskrim Polres Kuningan masih terus melakukan menyelidiki indikasi adanya penyimpangan penyaluran bantuan sosial BPNT tersebut.
Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Anggi Eko Prasetyo mengaku pihaknya telah memanggil 3 orang saksi untuk dimintai keterangan.
“Hingga saat ini kami masih meminta keterangan dari saksi-saksi. Sudah ada 3 orang yang kami mintai keterangan,” kata Anggi saat dikonfirmasi, Senin (25/9/2023).
Anggi mengatakan, ricuh yang terjadi di Desa Sukadana tersebut iru dipicu adanya dugaan penyimpangan penyaluran bantuan social BPNT. Informasi yang didapat, ada beberapa KPM yang merasa dirugikan oleh pihak lain karena tidak menerima lagi bantuan tersebut.
“Apakah hal itu benar atau tidak, kami masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti. Kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena penyelidikan pun belum selesai,”ujar Anggi.
Menurut Anggi, pihaknya akan memanggil pihak agen penyalur sembako untuk dimintai keterangan juga.
BACA : https://seputarkuningan.com/sosialisasi-bansos-berakhir-ricuh-polisi-turun-tangan/
Seperti diberitakan sebelumnya, sosialisasi bantuan sosial yang digelar oleh Pemerintah Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan berlangsung ricuh. Warga yang merasa sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) meminta perangkat desa untuk mengembalikan kartu ATM mereka dan meminta Kaur Umum Pemdes Sukadana mundur dari jabatannya karen diduga kartu ATM KPM dipegang istrinya yang menjadi agen sembako. Suasana pun menjadi panas, ketika salah seorang perangkat desa terpancing emosinya oleh ucapan warga.
Aksi lempar kursi pun terjadi di Aula Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang pada Senin (18/9/2023) sekitar pukul 11.00 Wib. Kericuhan akibat ketidakpuasan perihal penjelasan penyaluran bantuan sosial. Hal tersebut terlihat pada video yang viral berdurasi 29 detik. Pada video tersebut tampak warga melempar kursi kearah perangkat desa.
Dari informasi yang berhasil dihimpun seputarkuningan.com di lokasi, sosialisai tersebut dilakukan karena banyaknya warga yang mempertanyakan bansos PKH yang biasa diterimanya tidak cair. Atas dasar tersebut, Pemdes Sukadana dan pengawas dari pihak Kecamatan Ciawigebang mengadakan sosialisasi perihal adanya KPM yang tidak menerima bantuan sosial. Hanya saja, sebelum sosialisasi selesai terjadi kericuhan. (Elly Said)