Seputarkuningan.com – Debat kandidat pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan tahun 2024 yang berlangsung di Hotel Horison pada Minggu (3/11/2024) yang lalu menuai kritik tajam dari berbagai kalangan. Salah satunya dari tokoh masyarakat, Arma, S.Pd, menyampaikan kritik tajam terhadap kinerja moderator yang dianggap tidak mampu membawa suasana ke debat menjadi lebih dinamis. Arma menyoroti peran moderator yang dianggap tidak memenuhi ekspektasi, dengan kapasitas dan kredibilitasnya sebagai pemandu berita di salah satu tv nasional.
“Pelaksanaan debat kemarin itu kurang terasa. Moderator terlihat datar dan tidak mampu membawa suasana menjadi lebih dinamis. Tidak tersedianya podium untuk para calon hingga lagu Indonesia Raya yang tidak nyambung antara irama dan lirik,” ujar Arma.
Arma menyesalkan, penyelenggaraan debat oleh KPU Kuningan dianggap kurang professional. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan panelis juga dianggap tidak mampu mendongkrak permasalahan yang ada di Kabupaten Kuningan.
“Momen yang seharusnya dimanfaatkan para calon untuk memaparkan visi, misi, dan program unggulan mereka justru terkesan kurang profesional bagi penonton,” ujar Arma.
Hal senada diungkapkan salah satu anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang enggan disebutkan Namanya mengeluhkan karena belum mendapatkan snack, padahal mereka hadir lebih awal dari seluruh tamu undangan.
“Waduh kita belum dapat snack, padahal kita dari awal udah datang sebelum yang lain hadir,” katanya.
Terus ini juga sayang sekali, acara bagus tapi berantakan penyelenggaraan, seperti tadi lagu Indonesia raya, terus itu paparan visi misi, dan tata tertib aturan didalam tidak boleh membawa atribut namun masih ada yang membawa.
“Panitia kurang peka, mungkin mereka yang penting berjalan lancar tidak memikirkan alur yang baik agar acara berjalan dengan baik, ” ujarnya.
Bahkan, ada tamu undangan yang mengeluhkan ketika mereka pesan makan dan minum pun harus bayar sendiri karena adanya permintaan dari pihak EO.
Dari informasi yang dihimpun, Debat Pilkada tahun 2024 Kabupaten Kuningan tersebut diduga menelan anggaran hingga ratusan juta rupiah yaitu mencapai 600 juta rupiah. Dengan pelaksanaannya dipercayakan kepada pihak Event Organizer. Hanya saja dalam pelaksanaannya banyak pihak yang menyayangkan pelaksanaan debat tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.
KPU Kabupaten Kuningan pun enggan menyebutkan masalah anggaran dan terkesan menutupi EO sebagai pelaksana debat tersebut. (Elly Said)