banner 325x300
EkonomiSliderTerkini

Harga Lebih Murah, Telur Retak Kini Diburu Pembeli

534
×

Harga Lebih Murah, Telur Retak Kini Diburu Pembeli

Sebarkan artikel ini
Telur retak banyak diburu pembeli di tengah harga telut yang harganya naik

Seputarkuningan.com – Masyarakat Kabupaten Kuningan kembali dipusingkan dengan naiknya harga sembako, setelah harga beras yang melambung naik kini harga telur pun turut merangkak naik. Harga telur per kilogramnya kini mencapai harga Rp 31.000 hingga Rp 33.000 dari harga normal sebelumnya rp 29.000/kg.

Demi menyiasati pengeluaran agar tak terlalu membengkak, banyak warga yang berburu telur yang sudah retak pecah. Sebab harga jualnya jauh lebih murah ketimbang telur yang kondisinya masih utuh.

“Harga telur retak lumayan miring. Hanya dijual Rp 24 ribu per kilogram,” kata Oman, penjual telur sekaligus peternak ayam yang berjualan di Pasar Cilimus, Kabupaten Kuningan, Minggu (3/3/2024).

Oman menjelaskan, saat mengambil telur di kandang, ia akan memisahkan telur yang kondisinya baik dan telur yang kondisinya sudah retak. Dalam sehari menurut Oman ada saja telur yang retak atau pecah. Telur-telur itu kemudian dipisahkan namun masih laku dijual ke konsumen dengan harga miring.

Sedangkan untuk telur yang kondisinya layak jual kini dihargai Rp 33 ribu per kilogram, kalau untuk pedagang di pasar dijual Rp 31 ribu per kilogram.

Tingginya harga telur saat ini, kata Oman, dikarenakan harga pakan yang juga tinggi dari sebelumnya Rp 6.200 per kilogram menjadi Rp 7.800 per kilogram. Selain itu faktor cuaca pun mempengaruhi kondisi ayam.

“Banyak ayam yang tidak bertelur,” tutur Oman. Hingga akhirnya penurunan produksi pun terjadi.

Saat ini, lanjut Oman, dari sekitar seribu ayam petelur di kandangnya, hanya menghasilkan 6 peti telur dalam sehari. Untuk satu peti berisi sekitar 600 butir telur. Jumlah ini mengalami penurunan karena biasanya Oman mengaku bisa mendapatkan lebih dari 6 peti. Saat ditanyakan kemungkinan harga telur kembali naik semakin mendekati bulan puasa, Oman mengaku belum bisa memastikan, namun ia berharap harga telur bisa kembali normal.

“Kalau kemahalan, ga laku, telur jadi busuk,”pungkas Oman. (Elly Said)

Tinggalkan Balasan