banner 325x300
SliderSosial BudayaTerkini

TERTANGKAP CAMERA TRAP, INI KONDISI SLAMET RAMADAN

95
×

TERTANGKAP CAMERA TRAP, INI KONDISI SLAMET RAMADAN

Sebarkan artikel ini

Slamet Ramadan yang tertangkap camera trap

Seputarkuningan.com – Kegalauan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) akan kondisi dan keberadaan Slamet Ramadhan akhirnya terjawab. Slamet Ramadan ialah Macan Tutul Jawa yang dilepasliarkan pada 9 Juli 2019 di sisi utara gunung Ciremai.

” Kabar menggembirakan datang dari tim monitoring Macan Tutul Jawa (Tim Matulja) perihal Slamet Ramadhan”, ungkap Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai TNGC, Robi Gumilang, Minggu  (17/11/2019).
.
“Hasil kegiatan monitoring Macan Tutul Jawa pada awal November 2019 di suatu blok di mana salah satu kegiatannya pengecekan data dokumentasi ‘camera trap’ berhasil mengabadikan keberadaan Slamet Ramadhan dalam kondisi terlihat sehat”, jelas Robi.
.
Lokasi pemasangan ‘camera trap’ ini merupakan area perbatasan ekosistem hutan alam dan semak belukar yang berjarak 3,5 kilometer selatan dari wisata alam Bukit Seribu Bintang, Kuningan, Jawa Barat.


“Dengan wilayah jelajah baru yang berjarak sekitar 8,5 km dari batas kawasan TNGC dan pemukiman masyarakat, insting liar Slamet Ramadhan menuntun menuju lokasi baru yang jauh dari aktivitas manusia guna beradaptasi dengan bagian ekosistem gunung Ciremai,” ujar Robi.
.
Banyak pertanyaan yang terbersit tentang keberadaan Slamet Ramadan ini. Misalnya sudah ketemu pasangan atau belum, ketemu mangsa atau tidak, dan banyak lagi pertanyaan lain.
.
Namun dari penampakan foto, dapat disimpulkan bahwa kondisi Slamet Ramadan  sehat. Postur tubuhnya terlihat lebih kekar bila dibandingkan saat pelepasliaran. Artinya, ia sukses menjadi calon raja rimba gunung Ciremai.


” Kita berharap semoga Slamet dapat selamat dalam proses adaptasi tersebut.  Semoga ia dapat berinteraksi secara normal dengan Macan Tutul Jawa penghuni asli gunung Ciremai, baik itu sebagai pesaing ataupun pasangan agar kelestarian populasinya tetap terjaga dan mendukung untuk kesehatan ekosistem kawasan TNGC,” pungkas Robi.

( Sumber : Teks & Foto © Tim Matulja-BTNGC | 112019)

Tinggalkan Balasan