Seputarkuningan.com – Reuni akbar 212 yang akan dilaksanakan di Lapangan Monas Jakarta pada Minggu (2/12/2018) membuat semangat para peserta Reuni 212 untuk bergabung dengan saudara-saudara seiman mereka yang tak bisa dihalang-halangi rintangan apapun.
Meski berbagai tanggapan miring dari pemerintah terkait penyelenggaraan Reuni 212, yang menurut rencana akan diselenggarakan di Lapangan Monas, Ahad (2/12/2018) lusa itu, terus dikemukakan, namun para pesertanya tetap bertekad akan hadir di sana pada waktunya.
Salah satu bukti tekad kuat sebagian peserta Reuni 212, terlihat saat berangkatnya 5 orang santri asal Pondok Pesantren Anwarud-Dibaaz, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dan 2 orang anggota Laskar Pembela Islam (LPI) Kuningan, pada Kamis (29/11/2018) pagi.
Kelima santri asal Pontren Anwarud-Dibaaz tersebut adalah Muayyad Zain dari Front Santri Indonesia (FSI), Zainal Abidin dari FSI, Syahal Mahfudz (FSI), Muhammad Fazri FSI, Ali Imron FSI, Wawan dari FSI, Hasyim dari Laskar Pembela Islam (LPI) dan Roqib dari LPI. Mereka memutuskan untuk mengikuti Reuni 212 dengan berjalan kaki dari Kuningan menuju Jakarta.
Alasan yang disebutkan mereka adalah karena bus rombongan asal Kuningan menuju Aksi Reuni 212 telah terisi penuh, maka mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Dengan mengenakan sarung, para santri tersebut berencana melewati jalur rute Pantura menuju Kopo.
Dengan perbekalan seadannya, perjalanan dimulai dari Pontren mereka di Garawangi sejak pukul 7 pagi tadi. Diperkirakan akan sampai jakarta pada sabtu siang.
” Ini adalah salah satu ekspresi kami dalam merayakan sejarah persatuan umat Islam. Kami berjalan kaki merupakan perjuangan dan untuk memotivasi para alumni 212 untuk menghadiri acara reuni akbar 212 apapun rintangannya,” ungkap Ali salah satu peserta.
Mereka berharap apa yang dilakukannya tersebut dapat menjadi motivasi bagi para kaum Muslimin terutama Alumni 212 untuk hadir memperingati sejarah perjuangan umat Islam dalam membela agama. (Elly Said)