banner 325x300 banner 325x300
PemerintahanSliderTerkini

SELAMA MUSIM HUJAN, 15 DESA DI KUNINGAN RAWAN BANJIR

87
×

SELAMA MUSIM HUJAN, 15 DESA DI KUNINGAN RAWAN BANJIR

Sebarkan artikel ini
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin

Seputarkuningan.com – Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin menyebutkan sebanyak 15 desa di Kabupaten Kuningan rawan banjir. Secara demografis, kata Agus, Kabupaten Kuningan merupakan daerah perbukitan, namun tidak menutup kemungkinan terjadinya banjir, mengingat dilalui jalur aliran sungai yang cukup besar.



Hasil identifikasi tim BPBD, lanjut Agus, ada sekitar 15 desa di 10 kecamatan yang termasuk rawan banjir, sedangkan 49 desa di 22 kecamatan lainnya termasuk daerah rawan tanah longsor, di antarannya Kecamatan Cibereum, Cibingbin, Cigandamekar, Cigugur, Cilebak, Cimahi, Ciniru, Ciwaru, Darma, Garawangi, Hantara, Jalaksana, Japara, Kadugede, Kramatmulya, Kuningan, Lebakwangi, Maleber, Nusaherang, Selajambe, Sindangagung dan Subang.

Sedangkan 15 desa  yang termasuk rawan banjir yaitu di Kecamatan Cibingbin ada Desa Ciangir, Desa Cibingbin dan Desa Sukaharja, kemudian di Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar, lalu Desa Jalatrang Kecamatan Cilebak, Desa Cikupa Kecamatan Darma, Desa Mancagar Kecamatan Garawangi, Desa Ciniru Kecamatan Jalaksana. 


Kemudian,  di Kecamatan Kadugede ada Desa Bayuning, Desa Babatan dan Desa Kadugede, sedangkan di Kecamatan Luragung ada Desa Dukuhpicung, lalu di Kecamatan Maleber ada Desa Parakan dan Desa Mekarsari, terkahir di Desa Padahirup Kecamatan Selajambe. 


Agus menambahkan,  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengindikasi peningkatan potensi cuaca ekstrim di beberapa wilayah, dengan adanya fenomena atmosfer yaitu Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia, yang kemudian suhu permukaan laut disekitar wilayah perairan cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer yang signifikan.


“Khusus di Kabupaten Kuningan wilayah yang berpotensi hujan disertai angin kencang kilat dan petir diperkiran mulai tanggal 5 Januari 2020 hingga tanggal 7 januari 2020 mendatang,” kata Agus kepada awak media, Kemarin.

Advertisement
banner 325x300
Scroll kebawah untuk lihat konten

Untuk itu, Agus menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Kuningan agar tetap waspada selama musim penghujan ini. Dan kembali membudayakan gotong royong untuk membersihkan sampah – sampah dari saluran air yang ada, untuk meminimalisir meluapnya air ketika hujan tiba. (Elly Said)

Tinggalkan Balasan