Seputarkuningan.com – Ketua
Komite Olahraga Nasional (KONI) Kabupaten Kuningan, H. Enay Sunaryo menilai
jika hasil perhelatan kejuaraan pencak silat Kuningan Open III tingkat nasional
tahun 2019 yang diselenggarakan Perguruan Silat (PS) Paguyuban Barudak Silat
Sekolah (PBSS) Pencak Silat Klub selama beberapa hari di GOR Ewangga, dinilai
sangat luar biasa.
Komite Olahraga Nasional (KONI) Kabupaten Kuningan, H. Enay Sunaryo menilai
jika hasil perhelatan kejuaraan pencak silat Kuningan Open III tingkat nasional
tahun 2019 yang diselenggarakan Perguruan Silat (PS) Paguyuban Barudak Silat
Sekolah (PBSS) Pencak Silat Klub selama beberapa hari di GOR Ewangga, dinilai
sangat luar biasa.
Hal itu
dikarenakan, selain pertandingannya menerapkan sistem prestasi yang menggunakan
penilaian digital untuk memudahkan semua pihak agar mudah melihat hasil nilai
setiap babak, juga karena yang ikutsertanya pun, mantan-mantan juara Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) dan
sebagainya.
dikarenakan, selain pertandingannya menerapkan sistem prestasi yang menggunakan
penilaian digital untuk memudahkan semua pihak agar mudah melihat hasil nilai
setiap babak, juga karena yang ikutsertanya pun, mantan-mantan juara Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) dan
sebagainya.
Untuk
itu, kemampuan dan keahlian beladiri para pesilat yang dinyatakan juara di tiap kelasnya pun, sudah tidak
diragukan lagi. Sehingga KONI berharap agar dari cabang pencak silat, bisa
menyumbangkan medali pada Pekan Olarhaga Daerah (Porda) Jawa Barat tahun 2022
mendatang.
itu, kemampuan dan keahlian beladiri para pesilat yang dinyatakan juara di tiap kelasnya pun, sudah tidak
diragukan lagi. Sehingga KONI berharap agar dari cabang pencak silat, bisa
menyumbangkan medali pada Pekan Olarhaga Daerah (Porda) Jawa Barat tahun 2022
mendatang.
“Potensi
pencak silat sangat luar biasa dan hal itu bisa dilihat dari pelaksanaan
kejuaraan Kuningan Open III tingkat nasional yang pesertanya mencapai 718
pesilat. Sedangkan di dalamnya terdapat mantan-mantan juara provinsi dan
nasional sehingga diharapkan nanti di Porda Jawa Barat, bisa menyumbangkan
medali,” ujarnya, di sela-sela penutupan kejuaraan silat Kuningan Open III,
Minggu (10/11/2019).
pencak silat sangat luar biasa dan hal itu bisa dilihat dari pelaksanaan
kejuaraan Kuningan Open III tingkat nasional yang pesertanya mencapai 718
pesilat. Sedangkan di dalamnya terdapat mantan-mantan juara provinsi dan
nasional sehingga diharapkan nanti di Porda Jawa Barat, bisa menyumbangkan
medali,” ujarnya, di sela-sela penutupan kejuaraan silat Kuningan Open III,
Minggu (10/11/2019).
Kejuaraan
pencak silat seperti Kuningan Open, kata Enay, memang sangat diperlukan untuk
mengukur kemampuan hasil latihan di perguruan silat, klub atau pun sekolahnya
masing-masing. Sehingga sudah sepatutnya mendapatkan perhatian dan bantuan
anggaran supaya penyelenggaraan tiap tahunnya berjalan lancar sesuai harapan.
pencak silat seperti Kuningan Open, kata Enay, memang sangat diperlukan untuk
mengukur kemampuan hasil latihan di perguruan silat, klub atau pun sekolahnya
masing-masing. Sehingga sudah sepatutnya mendapatkan perhatian dan bantuan
anggaran supaya penyelenggaraan tiap tahunnya berjalan lancar sesuai harapan.
Ketua
Panitia Kejuaraan Pencak Silat Kuningan Open III, Iyan Irwandi, mengatakan,
berdasarkan hasil akhir pertandingan, piala bergilir disabet oleh kontingen
Puju Janoko Klub yang jumlah medali emas dan medali peraknya sama PS Budi Asih
(BUAS). Kecuali perbedaan tipis perolehan perunggu saja.
Panitia Kejuaraan Pencak Silat Kuningan Open III, Iyan Irwandi, mengatakan,
berdasarkan hasil akhir pertandingan, piala bergilir disabet oleh kontingen
Puju Janoko Klub yang jumlah medali emas dan medali peraknya sama PS Budi Asih
(BUAS). Kecuali perbedaan tipis perolehan perunggu saja.
Sementara
itu, kategori usia duni, keluar sebagai
juara umum pertama PS BUAS yang juga meraih predikat pesilat terbaik putri.
Disusul juara umum kedua oleh PS Padjadjaran Nasional (PN) dan kontingen Cimahi
harus puas di posisi ketiga. Lalu, kategori remaja, PS Pusaka Arya Kamuning
Seluruh Indonesia (PAKSI) berhasil meraih juara umum pertama, disusul juara
umum kedua, PS Pusaka Rundayan Merak Emas dan kontingen SMAN 3 Kuningan harus
puas dengan peringkat juara umum ketiga. Ditambah salah satu pesilat
laki-lakinya dinobatkan menjadi pesilat terbaik.
itu, kategori usia duni, keluar sebagai
juara umum pertama PS BUAS yang juga meraih predikat pesilat terbaik putri.
Disusul juara umum kedua oleh PS Padjadjaran Nasional (PN) dan kontingen Cimahi
harus puas di posisi ketiga. Lalu, kategori remaja, PS Pusaka Arya Kamuning
Seluruh Indonesia (PAKSI) berhasil meraih juara umum pertama, disusul juara
umum kedua, PS Pusaka Rundayan Merak Emas dan kontingen SMAN 3 Kuningan harus
puas dengan peringkat juara umum ketiga. Ditambah salah satu pesilat
laki-lakinya dinobatkan menjadi pesilat terbaik.
Sedangkan
kategori dewasa, juara umum pertama disabet
Pujo Janoko Klub yang salah satu pesilat laki-lakinya ditetapkan sebagai
pesilat terbaik. Juara umum kedua dan ketiga yang memperoleh medali sama adalah
Universitas Siliwangi (Unsil) dan Universitas Kuningan (Uniku). Salah satu
pesilat putri Uniku, dinobatkan sebagai pesilat terbaik.
kategori dewasa, juara umum pertama disabet
Pujo Janoko Klub yang salah satu pesilat laki-lakinya ditetapkan sebagai
pesilat terbaik. Juara umum kedua dan ketiga yang memperoleh medali sama adalah
Universitas Siliwangi (Unsil) dan Universitas Kuningan (Uniku). Salah satu
pesilat putri Uniku, dinobatkan sebagai pesilat terbaik.
“Kalau pesilat terbaik
putra usia dini dari SDN 3 Caracas dan kategori remaja putri dari Satria Muda
Indonesia (SMI) Ciamis,” jelasnya. (Elly Said)
putra usia dini dari SDN 3 Caracas dan kategori remaja putri dari Satria Muda
Indonesia (SMI) Ciamis,” jelasnya. (Elly Said)