Seputarkuningan.com – Upacara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke- XXVI tingkat Kabupaten Kuningan dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Kuningan, Senin (1/7/2019). Bupati Kuningan Acep Purnama, mengatakan keluarga bagian integral dari masyarakat dan bangsa. Oleh sebab itu harus menjadi potensi bangsa dengan meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia).
PERINGATI HARGANAS, INI AJAKAN BUPATI KUNINGAN
“Potensi SDM yang handal atau berkualitas akan menjadi pelaku pembangunan. Oleh sebab itu perlu langkah untuk terus meningkatkan SDM,” kata Acep.
Menurut Acep, ada beberapa langkah besar yang dilakukan pemerintah daerah melalui DPPKB diantaranya pendewasaan usia perkawinan dan kesehatan reproduksi remaja, pengaturan klahiran, ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan siaga kependudukan.
Acep menerangkan, hasil program saat ini dalam bentuk demografi diantaranya laju pertumbuhan penduduk sudah baik yakni mencapai angka 0,46, namun Total Fertility Rate (TFR) rata-rata seorang ibu melahirkan atau memiliki anak selama masa subur masih berada pada angka 2,46. Artinya masih lebih dari dua, sehingga pengendalian kelahirannya harus ditingkatkan diantaranya melalui penguatan kelembagaan keluarga kecil.
” Keluarga tidak terlepas dari kependudukan secara menyeluruh dalam memainkan peran dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan ber dalam negara, yang menjadi tolok ukur keberhasilannya dapat dilihat dalam melaksanaka 8 fungsi keluarga sebagai tonggak kebahagian/kesejahteraan,” papar Acep.
Ke 8 fungsi tersebut, yaitu meliputi fungsi agama, pendidikan, ekonomi, reproduksi, cinta kasih, perlindungan, sosial budaya dan kelestarian lingkungan.
Terkait hal itu, Acep mengajak melalui peringatan Harganas dapat melakukan Gerakan Kembali ke Meja Makan dan Gerakan Tidak Melihat Media Sosial dan TV pada jam 18.00-21.00 WIB.
Hal ini dimaksudkan bahwa pada jam 6 sore sampai dengan jam sembilan malam difokuskan pada suasana kebersamaan keluarga.
“Namun demikian, kita tidak bisa menghindari dari kemajuan teknologi yang saat ini dikenal dengan revolusi industri 4.00, yang tentunya akan berdampak pada tatanan kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu bagaimana agar kita tetap menikmati manfaatnya tanpa harus merugikan individu maupun kolektif,” pungkas Acep.