banner 325x300
SliderSosial BudayaTerkini

MIRIS, PEMKAB KUNINGAN TAK BERI SANTUNAN PAHLAWAN DEMOKRASI

90
×

MIRIS, PEMKAB KUNINGAN TAK BERI SANTUNAN PAHLAWAN DEMOKRASI

Sebarkan artikel ini





Seputarkuningan.com – Usai mengelar upacara memperingati Hari Pahlawan, KPU Kabupaten Kuningan melakukan ziarah ke makam pahlawan demokrasi, Minggu pagi (10/11/2019). Titik ziaroh yaitu makam almarhum Toto Suryanto yang terletak di pemakaman umum Desa Cipondok Kecamatan Kadugede. Almarhum Toto adalah Ketua KPPS TPS 01 di desa tersebut pada Pemilu 2019. Ziaroh dilakukan untuk mengenang jasa-jasa almarhum yang telah bertugas menyukseskan Pemilu serentak 2019. 


Rombongan KPU dipimpin langsung Ketua KPU Kuningan Asep Z. Fauzi, didampingi jajaran Komisioner, Kasubbag dan Staf Sekretariat KPU Kabupaten Kuningan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut istri almarhum ibu Sri Midaningsih dan anak sulung almarhum Ari Hendra Lesmana. Ziaroh diisi dengan doa bersama yang dipimpin oleh mantan anggota PPK Kadugede, Iman Rozikin, A.Ma.Pd. 


Ketua KPU mengaku pihaknya sengaja berziarah saat momentum Hari Pahlawan. Meski tidak semua makam penyelenggara Pemilu bisa dikunjungi, namun langkah ini diambil sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan terhadap mereka yang telah berkontribusi nyata untuk bangsa dan negara. Menurutnya, begitu besar jasa almarhum saat bertugas pada Pemilu 2019. Sukses Pemilu 2019 hingga terpilihnya para pemimpin di lembaga eksekutif maupun legislatif adalah buktinya. 


“Menurut kami, inilah prototype pahlawan masa kini, yaitu orang-orang yang telah berkontribusi nyata, mendedikasikan dirinya untuk kepentingan umum, memberikan manfaat besar untuk bangsa dan Negara. Semoga almaruh diterangkan kuburnya dan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Juga keluarga almarhum yang ditinggal semoga selalu diberi kesabaran dan ketabahan,” ujar Asep, Kemarin.


Asep berharap, gugurnya para pahlawan demokrasi saat bertugas dalam Pemilu 2019 menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak yang terlibat dalam kontestasi Pemilu. Baik unsur penyelenggara dari KPU maupun Bawaslu, peserta Pemilu, para caleg terpilih, aparat keamanan, juga masyarakat umum. Sehingga pada Pemilu berikutnya dapat berjalan lebih baik tanpa dibumbui suasana duka.


Kepada pemerintah daerah, pihaknya berharap agar memberi perhatian bagi penyelenggara Pemilu yang gugur maupun sakit saat menjalankan tugas. Dia mengaku dua bulan yang lalu KPU Kuningan pernah melayangkan surat permohonan kepada Bupati Kuningan agar dapat memberikan santunan saat pelantikan anggota DPRD Kuningan.


“Sudah kirim surat permohonan resmi disertai data-datanya. Sayangnya tidak ada respon sama sekali. Padahal kalau tidak sanggup sampaikan saja melalui surat,” ucap Asep.


Khusus untuk orang-orang yang terpilih dalam Pemilu serentak 2019, Asep berpesan agar gugurnya pahlawan demokrasi dalam Pemilu dijadikan bahan renungan. Lantaran terpilihnya mereka bukan kebetulan, tapi hasil proses panjang yang sangat melelahkan. Jika mereka tidak amanah tentu menjadi bentuk pengkhiatanan terhadap kedaulatan rakyat.


“Pemilu itu berat, prosesnya panjang, tidak ada hari libur, kerjanya siang malam, honornya kecil, sampai ada yang meninggal. Ini harus jadi renungan, agar bapak/ibu para pemimpin dan wakil rakyat yang terpilih bersikap amanah dan menjadi pahlawan masa kini, menunjukan kinerjanya secara optimal serta kebijakan-kebijakannya pro rakyat,” tandas Asep. (Elly Said)

Tinggalkan Balasan