banner 325x300 banner 325x300
KesehatanSliderTerkini

Kasus DBD Meningkat, Dinkes Kuningan Lakukan Fogging Secara Serentak

349
×

Kasus DBD Meningkat, Dinkes Kuningan Lakukan Fogging Secara Serentak

Sebarkan artikel ini

Seputarkuningan.com – Pj Bupati Kuningan R, Iip Hidajat, mengajak masyarakat Kabupaten Kuningan untuk menggalakkan 3 M yaitu Menguras air, Menutup tempat-tempat air dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air. Selain itu juga, menggencarkan pemberantasan sarang-sarang nyamuk di lingkungan. Upaya lain yang dilakukn Pemkab Kuningan untuk mengantisipasi lonjakan kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Kuningan,  melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan melakukan penyemprotan Fogging serentak di 27 titik Puskesmas se-Kabupaten Kuningan.

Berdasarkan data, di Jawa Barat kasus DBD mencapai 7.654 orang dan 71 orang meninggal dunia. Sedangkan untuk Kuningan, kasus DBD hingga saat ini mencapai 677 orang dan meninggal 6 orang.

Advertisement
banner 325x300
Scroll kebawah untuk lihat konten

Hal tersebut diungkapkan Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat saat meninjau kegiatan fogging serentak di Desa Pajawan Kidul Kecamatan Lebakwangi, Jum’at (19/4/2024).

Penyemprotan dilakukan di setiap Desa/Kelurahan yang di koordinir oleh Puskesmas di setiap Kecamatan se-Kabupaten Kuningan.

“Salah satu upaya untuk mencegah DBD adalah dengan malakukan Fogging. Untuk itu saya menginstruksikan per hari ini untuk melakukan Fogging serentak se Kabupaten Kuningan melalui Puskesmas di Kecamatan. Namun yang penting adalah masyarakat dapat kompak untuk bersama-sama melakukan 3 M, Yaitu Menguras air menggenang, Mengubur barang bekas tak terpakai dan Menutup sumber air dengan baik,” kata Iip dalam keterangan persnya.

Selain itu, Iip mendorong agar seluruh stakeholder terkait, mulai dari Dinkes, Kecamatan, Desa dan masyarakat melakukan 5 langkah ikhtiar agar kasus DBD di Kuningan dapat melandai.

“Adapun 5 bentuk ikhtiar tersebut adalah melakukan Fogging serentak yang kita lakukan hari ini, kembali mengingatkan pentingnya gerakan 3M, perbaiki saluran dan selokan air, Pasang kawat pasang dan membersihkan lingkungan di sekitar rumah,” ujar Iip.

Iip berharap, dengan upaya yang dilakukan tersebut dapat menekan angka kenaikan kasus DBD. Lebih dari itu, Iip mengajak masyarakat untuk berperilaku dan membudayakan perilaku bersih dengan memulai hal terkecil seperti membuang sampah pada tempatnya.

Sementara iu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dr Susi Lusyanti mengatakan, lonjakan kasus DBD terjadi di mulai Bulan Maret 2024.

“Maret itu melonjak cukup tinggi. Ya Februari sebenarnya mulai meningkat. Januari cuma 1 kausu, Februari itu ada 5. Nah terus mulai Maret itu mulai tinggi mencapai 300 kasus. Hingga di Bulan April ini kasus DBD di Kuningan mencapai 677,” terang Susi.

Jumlah tersebut, kata Susi, tersebar  di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Kuningan. Memang yang  tertinggi  itu di daerah kota yaitu di Kuningan mencapai 90 kasus.

“ Yang menjadi penyebabnya, lebih dominan dari warga urban yang datang ke Kuningan terus beberapa saat ke Jakarta atau merantau ke luar kota. Kembali ke sini kena DBD,” kata Susi.

Upaya yang dilakukan dari Dinas Kesehatan sendiri, karena ini adalah kasus yang tiap tahun berlangsung. Jadi memang sudah menyiapkan antisipasi dari awal ketika Januari sudah ada lonjakan.

“Memang kita sudah antisipasi sebagaimana yang Pak Pj  katakan bahwa antisipasi yang paling benar dan paling betul dan paling cepat adalah 3M. Jadi menguras, menutup, dan mengubur. Kenapa? Karena kalau fogging itu hanya salah satu alternatif, jadi ketika ada ada kasus, artinya di situ sudah ada nyamuk dewasa yang berkeliaran,” ujar Susi.

Ada beberapa yang masih dirawat, tapi kasusnya sudah sangat menurun karena gejalanya sudah melandai. Jadi gejalanya sudah ringan ringan saja tidak seperti awal karena masa inkubasi itu kan 7 hari dari pertama gigitan. (Elly Said)

 

Tinggalkan Balasan