Seputarkuningan.com – Misi digitalisasi manuskrip yang dilakukan oleh tim DREAMSEA terus dilakukan. Saat ini, tim DREAMSEA sedang mendigitalkan lima koleksi manuskrip di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Indonesia. Misi yang dimulai pada tanggal 7 September 2018 ini dilaksanakan oleh sejumlah anggota Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) dan telah menargetkan akan mendigitalkan sekitar 7000 halaman dari 30 bundel manuskrip.
Manuskrip-manuskrip tersebut berasal dari tiga wilayah di kota Kuningan; yaitu Lengkong, Windujanten, dan Timbang. Dalam konteks masyarakat lokal, wilayah-wilayah tersebut merupakan pusat penyebaran Islam di Kuningan pada masa lampau. Hal ini dibuktikan dengan tersebarnya beberapa pesantren tradisional yang terindikasi menyimpan banyak manuskrip.
Dr. M. Adib Misbachul Islam, seorang Doktor dalam kajian fisologi yang terlibat sebagai Academic Expert dalam misi ini, mengatakan bahwa para ahli sering tidak menyebutkan Kuningan ketika menulis sejarah di wilayah Sunda, Jawa, maupun dalam konteks kajian keislaman padahal di kawasan ini banyak ditemukan artefak-artefak bersejarah termasuk manuskrip-manuskrip. Untuk itu, Adib berharap bahwa misi digitalisasi ini akan memberikan wacana dan perspektif baru bagi para peneliti di masa yang akan datang.
“ Misi digitalisasi ini adalah menyediakan infrastruktur riset. Hal ini akan menginspirasi para peneliti sehingga dapat merekonstruksi dan melengkapi penulisan sejarah yang pernah ditulis sebelumnya”, kata Adib kepada Seputarkuningan.com, Minggu (9/9/2018).
Aktivitas digitalisasi di Kuningan bertempat di SDIT Al-Fattah Lengkong merupakan misi keempat tim DREAMSEA untuk mendigitalkan manuskrip-manuskrip yang endangered dan affected di Asia Tenggara. Untuk Kuningan sendiri, diperkirakan ada 5 pemilik naskah yaitu untuk di Desa lengkong ada Iim Abdurahman yang memiliki sekitar 2.500 halaman, Yayat sekitar 1.000, dan Endun Abd. Rahman memiliki sekitar 500 halaman. Untuk Windujanten dimiliki oleh KH Mansyur sekitar 1.500 halaman dan di Timbang dimiliki oleh Ustd. Uuy Fathurahman sekitar 200 halaman.
Sebelumnya, misi yang sama telah dijalankan di Indonesia (Sumatera Selatan dan Buton) dan juga di Laos (Luang Prabang). Misi-misi tersebut dijalankan oleh PPIM UIN Jakarta dan CSMC Universitas Hamburg yang didukung oleh yayasan Arcadia dari London, Inggris. (Elly Said)