Seputarkuningan.com – Di tengah kegembiraan masyarakat menyambut Lebaran dan berbondong-bondong mudik ke kampung halaman. Ternyata ada pemandangan berbeda, beberapa pemudik masih memilih menggunakan bajaj untuk mudik ke kampung halamannya. Salah satunya adalah Onih Ahroni, warga Rt 03 Rw 01 Desa Kadatuan Kecamatan Garawangi memilih mudik menggunakan bajaj.
“Di Jakarta, Saya bingung mau disimpan di mana Bajajnya, daripada ada yang ngambil, biar aman, saya bawa pulang saja ke Kadatuan, Kuningan,” kata Onih kepada Seputarkuningan.com, Kemarin.
Selain untuk keamanan kendaraannya, Onih juga mengatakan, ongkos pulang kampung yang dirasakannya mahal, jadi alasan dirinya membawa serta kendaraan sumber penghidupannya di perantauan tersebut.
“Mudik pakai bajaj Saya rasa lebih hemat ongkos, hanya butuh 10 liter BBM jenis premium (2 Tax) untuk satu kali berangkat Jakarta-Kuningan,” ujarnya.
Waktu tempuh yang dibutuhkannya untuk tiba di kampung halaman, dari Jakarta ke desanya adalah selama 8 jam. Onih berangkat pukul 20:00 WIB, tiba di rumah pukul 04:00 WIB sebelum waktu Shubuh.
“Di jalan juga santai, saya ditemani seorang teman. Dan untuk mengusir suntuk, sambil dengerin musik dari audio yang terpasang di bajaj saya,” ucapnya.
Tak lupa Onih mengucapkan terima kasih kepada para petugas pengatur lalu lintas selama ia berkendara di perjalanan, yang telah memperlancar arus mudik.
“Petugasnya baik-baik, apalagi lihat kami bawa bajaj, mereka mengasih kami makan minum gratis di setiap posko pengatur arus mudik yang kami singgahi,” pungkas Onih. (Elly Said)